
I. Optimalisasi Mekanisme Operasi
1. Peringatan Dini dan Mekanisme Tanggapan Darurat
Ketika berhadapan dengan cuaca ekstrem dan bencana alam, mekanisme operasi pembangunan lift harus terlebih dahulu membuat peringatan dini dan mekanisme tanggap darurat. Ini termasuk memperhatikan ramalan cuaca dan informasi peringatan bencana, dan merumuskan rencana darurat yang sesuai berdasarkan hasil perkiraan. Ketika cuaca ekstrem atau bencana alam sudah dekat, sistem manajemen lift dapat dengan cepat memulai prosedur tanggap darurat, termasuk mematikan lift, memulai catu daya cadangan, memulai sistem drainase dan langkah -langkah lain untuk memastikan keamanan lift.
2. Peningkatan sistem catu daya
Stabilitas sistem catu daya adalah kunci untuk operasi normal lift dalam cuaca ekstrem. Untuk mencegah dampak cuaca ekstrem seperti badai petir pada sistem catu daya, lift biasanya dilengkapi dengan peralatan perlindungan petir dan UPS catu daya yang tidak terputus. Peralatan pelindung petir dapat secara efektif mengurangi dampak petir pada sistem catu daya lift, sementara UPS catu daya yang tidak terputus dapat memberikan dukungan daya selama pemadaman listrik pendek atau fluktuasi tegangan, memastikan bahwa lift dapat terus beroperasi atau berlabuh dengan aman.
3. Peningkatan sistem kontrol dan sistem komunikasi
Sistem kontrol dan sistem komunikasi lift juga perlu ditingkatkan dalam cuaca ekstrem. Dengan meningkatkan stabilitas dan keandalan sistem kontrol, dapat dipastikan bahwa lift dapat secara akurat menerima dan menjalankan instruksi di lingkungan yang keras. Perkuat pembangunan sistem komunikasi untuk memastikan bahwa lift memiliki komunikasi tanpa hambatan dengan dunia luar sehingga personel penyelamat dapat dihubungi tepat waktu dalam keadaan darurat.
2. Memperkuat pekerjaan pemeliharaan
1. Inspeksi dan pemeliharaan secara teratur
Untuk mengatasi dampak cuaca ekstrem dan bencana alam pada lift, inspeksi dan pemeliharaan rutin Lift konstruksi sangat penting. Ini termasuk inspeksi komprehensif reguler dari sistem listrik lift, komponen mekanis, perangkat keselamatan, dll., Dan perbaikan tepat waktu dari segala kesalahan atau bahaya tersembunyi yang ditemukan. Bersihkan dan pertahankan bagian -bagian utama seperti ruang mesin lift, poros, dan lubang untuk memastikan bahwa lift dalam kondisi kerja yang baik.
2. Tindakan tahan air dan drainase
Dalam cuaca ekstrem seperti hujan lebat, ukuran waterproofing dan drainase lift sangat penting. Untuk memastikan bahwa tidak ada akumulasi air di ruang mesin lift dan poros, langkah -langkah pelindung seperti gerbang tahan air atau terpal tahan air biasanya dipasang di pintu ruang mesin lift, bukaan poros dan bagian lainnya. Perkuat konstruksi sistem drainase poros lift untuk memastikan bahwa air hujan dapat dibuang tepat waktu untuk mencegah kerusakan air pada lift.
3. Langkah -langkah respons suhu tinggi dan rendah
Dalam cuaca suhu tinggi atau rendah, sistem listrik dan peralatan mekanis lift dapat dipengaruhi oleh suhu. Penting untuk memperkuat fasilitas ventilasi dan disipasi panas dari ruang lift, seperti memasang AC atau peralatan ventilasi, untuk menjaga suhu di dalam ruangan sesuai. Pantau suhu sistem listrik dan peralatan mekanis lift untuk memastikan operasi normal mereka di bawah suhu ekstrem.
4. Langkah -langkah respons angin
Dalam cuaca angin yang kencang, bagian luar dari lift konstruksi, seperti antena dan penerima sinyal, mungkin rusak oleh angin. Penting untuk memperkuat langkah -langkah pemasangan dan perlindungan untuk komponen -komponen ini untuk memastikan stabilitasnya dalam cuaca angin yang kencang. Rancang sistem kontrol lift untuk menahan angin untuk mencegah gangguan angin menyebabkan lift kehilangan kendali.
AKU AKU AKU. Pelatihan dan latihan
1. Pelatihan karyawan
Untuk meningkatkan kesadaran keselamatan dan kemampuan respons dari pengoperasian lift dan personel pemeliharaan, mereka perlu dilatih secara teratur. Konten pelatihan mencakup metode respons untuk cuaca ekstrem dan bencana alam, prosedur tanggap darurat lift, rencana evakuasi personel, dll. Melalui pelatihan, operasi, dan personel pemeliharaan dapat menguasai keterampilan dan pengetahuan untuk menangani cuaca ekstrem dan bencana alam.
2. Latihan darurat
Selain pelatihan karyawan, latihan darurat juga harus dilakukan secara teratur. Dengan mensimulasikan skenario cuaca ekstrem dan bencana alam, tanggap darurat dan kemampuan kerja tim dari operasi lift dan personel pemeliharaan dapat diuji. Berdasarkan hasil latihan, pelajaran yang dipetik dapat diringkas secara tepat waktu untuk meningkatkan rencana darurat dan langkah -langkah respons.
Iv. Penerapan Teknologi Cerdas
Dengan pengembangan teknologi cerdas, semakin banyak lift membangun mulai menerapkan teknologi cerdas untuk menangani cuaca ekstrem dan bencana alam. Status operasi dan parameter lingkungan eksternal lift dapat dipantau secara real time melalui teknologi Internet of Things; Kemungkinan kegagalan atau kondisi abnormal lift dapat diprediksi melalui analisis data besar; dan diagnosis otonom dan peringatan kesalahan lift dapat direalisasikan melalui teknologi kecerdasan buatan. Penerapan teknologi cerdas ini dapat lebih meningkatkan keamanan dan stabilitas lift dalam cuaca ekstrem dan bencana alam.